Tren Perjudian Online di Asia Tenggara Tahun Ini

Perjudian online telah mengalami pertumbuhan signifikan di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Dengan penetrasi internet yang semakin luas dan adopsi teknologi digital yang pesat, industri ini menarik perhatian banyak pihak, baik dari sisi ekonomi maupun regulasi. Artikel ini akan membahas tren terkini perjudian online di Asia Tenggara, termasuk statistik, kebijakan pemerintah, dan dampaknya terhadap masyarakat.
Pertumbuhan Pasar Perjudian Online
Berdasarkan data dari United Nations Office on Drugs and Crime pada Januari 2024, pasar perjudian online di Asia Tenggara diperkirakan mencapai US$1,23 miliar pada tahun 2024. Penetrasi pemain diperkirakan mencapai 3,1% dari populasi atau lebih dari 2 juta orang. Jumlah pemain diproyeksikan mencapai 7,8 juta orang pada tahun 2029.

Statistik Pemain Per Negara
Berikut adalah data jumlah pemain judi online (slot) di beberapa negara Asia Tenggara berdasarkan data Drone Emprit per 1 September 2023:
Negara | Jumlah Pemain |
---|---|
Indonesia | 201.122 |
Kamboja | 26.279 |
Filipina | 4.207 |
Myanmar | 650 |
Vietnam | 436 |
Malaysia | 405 |
Thailand | 263 |
Kebijakan dan Regulasi Pemerintah
Indonesia
Di Indonesia, perjudian online dilarang. Pemerintah secara aktif memblokir situs-situs yang berisi konten perjudian online dan memproses hukum bagi bandar atau individu yang mempromosikannya. Meskipun demikian, jumlah pemain judi online di Indonesia tetap tinggi, mencapai 201.122 pemain pada tahun 2023.
Selain itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat bahwa uang triliunan rupiah dari judi online telah mengalir ke 20 negara, mayoritas di Asia Tenggara. Selama lima tahun terakhir, perputaran uang judi online yang mengalir ke luar negeri mencapai lebih dari Rp5 triliun.
Thailand
Thailand baru-baru ini menyetujui rancangan undang-undang untuk melegalkan perjudian dan kasino dengan tujuan meningkatkan sektor pariwisata, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menarik investasi. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyatakan bahwa legalisasi ini akan melindungi publik dan menghasilkan lebih banyak pendapatan negara. Kasino akan dibangun dalam kompleks hiburan berskala besar.
Namun, survei opini oleh National Institute of Development Administration menemukan bahwa sebagian besar masyarakat Thailand menolak rencana pemerintah untuk melegalkan kasino dan perjudian online. Sebanyak 69% responden menolak perjudian online, dan 59% tidak setuju dengan kompleks hiburan dan kasino.
Filipina
Industri perjudian di Filipina mengalami pertumbuhan pesat. Pendapatan perjudian mencapai rekor 410,5 miliar peso Filipina pada tahun 2024, meningkat 25% dari tahun sebelumnya. Pendapatan kotor perjudian diperkirakan akan mencapai antara 450 hingga 480 miliar peso Filipina pada tahun 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permainan elektronik dan resor terpadu.
Namun, pemerintah Filipina juga menghadapi tantangan terkait operasi perjudian ilegal. Pada Februari 2025, otoritas Filipina menangkap 401 individu yang terlibat dalam pusat perjudian online dan penipuan di Manila. Para tersangka terlibat dalam permainan online ilegal, skema cryptocurrency, serta penipuan asmara dan investasi.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Pertumbuhan industri perjudian online di Asia Tenggara memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Di satu sisi, legalisasi dan regulasi perjudian dapat meningkatkan pendapatan negara, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong sektor pariwisata. Di sisi lain, perjudian online juga menimbulkan kekhawatiran terkait kecanduan, penipuan, dan dampak negatif lainnya terhadap masyarakat.
Misalnya, Indonesia mempertimbangkan untuk menerapkan larangan media sosial bagi anak-anak di bawah 16 tahun, mirip dengan undang-undang Australia, karena tingginya penggunaan media sosial dan kekhawatiran tentang perjudian online di kalangan anak di bawah umur. Komisi Perlindungan Anak Indonesia memperingatkan bahwa anak-anak menjadi target iklan perjudian online, yang dapat membahayakan kesehatan mental dan moral mereka.
Tips dan Langkah-Langkah Praktis
Bagi pemerintah dan masyarakat yang ingin mengatasi dampak negatif perjudian online, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
- Peningkatan Literasi Digital: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko dan dampak negatif perjudian online melalui program edukasi dan kampanye publik.
- Penguatan Regulasi: Menerapkan dan menegakkan undang-undang yang ketat terkait perjudian online, termasuk pemblokiran situs ilegal dan penindakan terhadap pelanggar.
- Kolaborasi Regional: Negara-negara di Asia Tenggara dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah lintas batas terkait perjudian online, seperti aliran dana ilegal dan operasi perjudian tanpa izin.
- Dukungan bagi Korban: Menyediakan layanan konseling dan rehabilitasi bagi individu yang terkena dampak negatif perjudian online, termasuk kecanduan dan masalah keuangan.